Pada praktikum kali ini bahan utama yang digunakan yaitu jahe. Jahe merupakan jenis rempah-rempah yang paling banyak digunakan dalam berbagai resep makanan dan minuman. Secara empiris jahe biasa digunakan masyarakat sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, sebagai analgesik, antipiretik, anti-inflamasi, dan lainlain.
Jahe mempunyai sifat antioksidan dan antikanker. Beberapa komponen utama dalam jahe seperti gingerol, shogaol dan gingerone memiliki antioksidan di atas Vitamin E. Selain itu, jahe mampu menaikkan aktivitas salah satu sel darah putih, yaitu sel natural killer (NK) dalam melisis sel targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus. Jahe instan merupakan rimpang jahe yang diestrak menjadi bubuk jahe, sehingga mudah untuk diseduh dalam keadaan apapun. Cara pembuatannya cukup mudah dan murah dengan bahan dan alat sederhana.
Jahe mempunyai sifat antioksidan dan antikanker. Beberapa komponen utama dalam jahe seperti gingerol, shogaol dan gingerone memiliki antioksidan di atas Vitamin E. Selain itu, jahe mampu menaikkan aktivitas salah satu sel darah putih, yaitu sel natural killer (NK) dalam melisis sel targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus. Jahe instan merupakan rimpang jahe yang diestrak menjadi bubuk jahe, sehingga mudah untuk diseduh dalam keadaan apapun. Cara pembuatannya cukup mudah dan murah dengan bahan dan alat sederhana.
Alat-alat yang digunakan :
2. Baskom plastik
3. Blender
4. Gelas ukur
5. Timbangan
6. Wajan
7. Spatula
8. Saringan
9. Plastik
Bahan
1. Rimpang jahe
2. Gula pasir
3. Air
Cara kerja pembuatan jahe instan
1. Pilih jahe yang baik, jahe dikupas dan dicuci bersih.
2. Blender dengan penambahan air, perbandingan rimpang jahe : air (1:3).
3. Memeras dan menyaring menggunakan kain saring, ambil sarinya.
4. Penambahan gula pasir dengan perbandingan 1:1.
5. Pengeringan (masukkan dalam wajan panaskan dan aduk sampai mengkristal)
6. Kristal-kristal jahe diblender sampai menjadi bubuk jahe.
7. Kemas dalam plastik, jadilah produk instan jahe.
Sediaan instan rimpang jahe merupakan sediaan dalam bentuk serbuk
yang diperoleh dari sari rebusan serbuk daun jahe dengan gula sebagai pengawet
dan pemanis. Sukrosa adalah gula yang diperoleh dari Saccharum oficinarum
Linne (famili: Gramineae), β vulgaris Linne (famili: Chenopodiaceae) dan
sumber-sumber lain, tidak mengandung bahan tambahan. Rumus kimia sukrosa
yaitu C12H22O11, dengan BM (Berat Molekul) = 342,30, pemerian berupa hablur
putih, tidak berwarna, masa hablur atau berbentuk kubus, tidak berbau, rasanya
manis, stabil diudara, dan larutannya bersifat netral terhadap kertas lakmus, larut
dalam air, etanol, kloroform, dan dalam eter .
Prinsip pembuatan jahe instan (pengeringan) untuk mengawetkan bahan pangan, memperpanjang daya guna dan hasil guna, dan mengubah struktur bahan pangan. Menghilangkan sebagian air dari suatu BM dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Penurunan kadar air mencegah aktivitas mikroorganisme. Air dalam BM sebagian besar diuapkan sehingga air bahan lebih rendah dari kadar air keseimbangan (equilibrium) dan terjadi proses dehidrasi.
Hasil praktikum pada pembuatan jahe instan memiliki berat rimpang jahe 170 gram, setelah dibersihkan dan dicuci menjadi berat awal 657 gram, jahe yang sudah diperas voleme air pada jahe 590 cc dan dengan penambahan gula 590 gram, berat akhir jahe instan 533 gram.
Hasil organoleptik pada jahe instan memiliki rasa manis, sedikit pedas, aroma khas jahe dan manis gula, warna putih tulang dan tekstur bubuk lembut.
Hasil organoleptik pada jahe instan memiliki rasa manis, sedikit pedas, aroma khas jahe dan manis gula, warna putih tulang dan tekstur bubuk lembut.
Fungsi penambahan gula untuk pemanis pada bubuk jahe dan membentuk kristal setelah pemanasan.
Pada pembuatan jahe ini cukup lama dan ketelitiannya dalam mengaduk sampai menjadi bubuk kasar dan mengayaknya. pengayakan ini dilakukan agar bubuk halus dan bubuk kasar terpisah.
Tujuan pengkristalan yaitu untuk menghilangkan kadar air dalam bahan, dan menjadikan bahan menjadi serbuk.
Kesimpulan
- Prinsip pengawetan dengan cara mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu BM dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Penurunan kadar air mencegah aktivitas mikroorganisme. Air dalam BM sebagian besar diuapkan sehingga air bahan lebih rendah dari kadar air keseimbangan (equilibrium) dan terjadi proses dehidrasi.
- Prosedur pengeringan jahe instan dengan cara pengupasan - pengirisan - pengestrakan - pengkristalan - penyerbukan
- Suhu pengerinagn pada umumnya 100C
Daftar Pustaka
Buckle, K.A. dkk. Penerjemah : Hari Purnomo dan Adiono. 2013. Jakarta . Ilmu Pangan (Food Science). Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Buckle, K.A. dkk. Penerjemah : Hari Purnomo dan Adiono. 2013. Jakarta . Ilmu Pangan (Food Science). Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Restiani, Kusuma Dyah. 2009. Uji Efek Sediaan Serbuk Instan Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roscoe) Sebagai Tonikum Terhadap Mencit Jantan Galur Swiss Webster. Universitas Muhammadiyah.
Lampiran
sodara mugi bisa tolong jelaskan asal mula jahe dan asal mula nama jahe kenapa bisa dinamakan jahe???
BalasHapusMenurut anda apa jahe itu termasuk penting atau cukup sebagai selingan dalam pemakaian keseharian?