Apa yang Anda ketahui tentang pangan ORGANIC dan CONVENSIONAL dilingkungan sekitar ???
Disini saya akan menjelaskan tentang bahan pangan organic dan convensional, kelebihan dan kekurangannya. Simak artikel dibawah ini ...
ORGANIC yaitu bahan pangan yang dihasilkan dari sistem pertanian yang ramah lingkungan. bahan ini sedikit atau tidak mengandung pestisida sintetis dan pupuk kimia. Melainkan pupuk yang digunakan biasanya merupakan kombinasi dari kotoran hewan (manure) dan kompos dari tanaman maupun abu vulkanik. Sehingga, lingkungan hidup terjaga serta kualitas tanaman (kandungan nutrisi) yang dihasilkan lebih baik (Herawati, 2014).
CONVENSIONAL yaitu bahan pangan yang ditanam dan dipelihara secara modern dengan menggunakan teknik budi daya seperti: pupuk kimia, pestisida, dan bibit unggul. bahan pangan konvensional juga terdiri dari bahan makanan yang bersumber nabati dan hewani.
1. Organic lebih mahal karena perawatannya yang lebih teliti, penanganan pasca panen yang lebih rumit, prosesnya lebih lama, resiko untuk mengalami kegagalan lebih besar, persediaan yang masih terbatas, tenaga kerja yang lebih sedikit, sulit dijangkau dan mengakses tempat yang menjual, sertifikasi pangan organik yang tidak mudah dan murah (Subroto, 2008). Dibandingkan convensional yang umur panen yang singkat, membuat petani lebih cepat panen, persediaan lebih banyak, mudah dijangkau, tentunya dapat meningkatkan perekonomian dan prosesnya sudah menggunakan alat yang modern (Khorniawati, 2014).
2. Organic lebih aman karena kandungan pestisidanya lebih sedikit bahkan ada yang tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Para petani lebih memilih pupuk kandang, tetapi belum tentu aman dengan menggunakan pupuk kandang tersebut karena pupuk kandang juga ada bakteri semacam E.coli (Parlyna, 2011). Dibandingkan dengan convensional yang lebih banyak penggunaan dosis pada pestisida dan pupuk kimia yang bertujuan untuk menggindari hama ataupun serangga. tetapi penggunaan pestisida berlebihan berdampak pada kesehatan. Pestisida juga dapat berkurang dengan cara mencuci dengan air sampai bersih sehingga produk konten pestisidanya dapat berkurang.
3. Organic memiliki lebih banyak nutrisi (vitamin, mineral dan enzim) yang baik untuk kesehatan penyebab tingginya kandungan nutrisi dikarenakan proses iradiasi yang dialami produk organik, juga sebagai menghindari makanan yang mengandung rekayasa genetik dan zat-zat kimia lainnya yang tidak baik bagi kesehatan. Dibandingkan produk convensional yang menggunakan sinar radiasi sebagai mengawetkan produk, yang bertujuan membasmi mikroba dan bakteri yang menghancurkan beberapa komponen molekul kimia dapat menjadi radikal bebas. akan tetapi tidak baik bagi kesehatan (Thio, 2008).
Jika ingin sayuran, buah-buahan yang murah, aman, kaya nutrisi, berkualitas, dan baik bagi kesehatan lebih baik menanam sendiri dengan memanfaatkan pekarangan rumah atau tanaman hidroponik.
1. Organic lebih mahal karena perawatannya yang lebih teliti, penanganan pasca panen yang lebih rumit, prosesnya lebih lama, resiko untuk mengalami kegagalan lebih besar, persediaan yang masih terbatas, tenaga kerja yang lebih sedikit, sulit dijangkau dan mengakses tempat yang menjual, sertifikasi pangan organik yang tidak mudah dan murah (Subroto, 2008). Dibandingkan convensional yang umur panen yang singkat, membuat petani lebih cepat panen, persediaan lebih banyak, mudah dijangkau, tentunya dapat meningkatkan perekonomian dan prosesnya sudah menggunakan alat yang modern (Khorniawati, 2014).
2. Organic lebih aman karena kandungan pestisidanya lebih sedikit bahkan ada yang tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Para petani lebih memilih pupuk kandang, tetapi belum tentu aman dengan menggunakan pupuk kandang tersebut karena pupuk kandang juga ada bakteri semacam E.coli (Parlyna, 2011). Dibandingkan dengan convensional yang lebih banyak penggunaan dosis pada pestisida dan pupuk kimia yang bertujuan untuk menggindari hama ataupun serangga. tetapi penggunaan pestisida berlebihan berdampak pada kesehatan. Pestisida juga dapat berkurang dengan cara mencuci dengan air sampai bersih sehingga produk konten pestisidanya dapat berkurang.
3. Organic memiliki lebih banyak nutrisi (vitamin, mineral dan enzim) yang baik untuk kesehatan penyebab tingginya kandungan nutrisi dikarenakan proses iradiasi yang dialami produk organik, juga sebagai menghindari makanan yang mengandung rekayasa genetik dan zat-zat kimia lainnya yang tidak baik bagi kesehatan. Dibandingkan produk convensional yang menggunakan sinar radiasi sebagai mengawetkan produk, yang bertujuan membasmi mikroba dan bakteri yang menghancurkan beberapa komponen molekul kimia dapat menjadi radikal bebas. akan tetapi tidak baik bagi kesehatan (Thio, 2008).
Jika ingin sayuran, buah-buahan yang murah, aman, kaya nutrisi, berkualitas, dan baik bagi kesehatan lebih baik menanam sendiri dengan memanfaatkan pekarangan rumah atau tanaman hidroponik.
Salah satu cara mengetahui produk organic, convensional, dan transgenik dengan melihat label yang ada pada produk. Ex: Pada buah apel
1. Convensional = kode 4 digit dimulai dari angka (4) # 4 ***
2. Organic = kode 5 digit dimulai dari angka (9) # 9 ****
3. Genetically modified = kode 5 digit dimulai dari angka (8) # 8 ****
Berhati-hati dalam memilih produk organic. ternyata produk organic tidak banyak yang menggunakan logo organic. hanya beberapa produk saja, ada yang menggunakan kata organic tapi tidak menggunakan logo organik, yang berarti belum disertifikasi.
Setelah membaca artikel ini Anda sudah mengetahui kekurangan maupun kelebihan produk organic dan convensional, lalu mana yang akan Anda pilih produk organic atau convensional ?? Berhati-hati juga dalam memilih sebuah produk. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
referensi
Herawati, Noknik Karliya, et al. Viabilitas Pertanian Organik Dibandingkan Dengan Pertanian Konvensional. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada masyarat. Universitas Katolik Parahyangan. 2014
Khorniawati, Melisa. Produk Pertanian Organik Di Indonesia: Tinjauan Atas Preferensi Konsumen Indonesia Terhadap Produk Pertanian Organik Lokal. Jurnal Studi Manajemen, Vol. 8, No. 2, Oktober 2014
Parlyna, Ryna. Munawaroh. Konsumsi Pangan Organik: Meningkatkan Kesehatan Konsumen, Ekonomi Sains, Vol IX, No. 2, Agustus 2011
Subroto, MA 2008. Real Food True Health - Makanan Sehat Untuk Hidup Sehat. Jakarta: AgroMedia Pustaka
Subroto, MA 2008. Real Food True Health - Makanan Sehat Untuk Hidup Sehat. Jakarta: AgroMedia Pustaka
Thio, Sienny. Persepsi Konsumen Terhadap Makanan Organik Di Surabaya. Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol. 4, No. 1, Maret 2008: 18-27
Ada tambahan ataupun komentar dari artikel diatas, langsung komentar dibawah yah, yang mau share artikel ini juga monggo.
0 komentar: